-

Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Perlu Mendapat Perhatian Lebih

Senin, 22 Mei 2017 | 18:05 WIB

Pemerataan ekonomi sama pentingnya dengan pertumbuhan ekonomi. Sebab, jika pemerataan ekonomi sudah tercapai, maka untuk ke depannya akan tercipta pertumbuhan ekonomi. Itulah kenapa pemerataan ekonomi perlu mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

Pernyataan itu disampaikan oleh Steering Committee Ekonomi MPR RI Gregorius Seto Hariyanto pada Konferensi Pers Lemkaji MPR RI, Senin (22/5/2017). Konferensi pers  tersebut digelar dalam rangka mempersiapkan kegiatan Round Table Discussion yang mengangkat tema "Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Nasional Berdasarkan UUD NRI Tahun 1945".

Berkaca pada kondisi ekonomi pada 1970-an, sebenarnya Indonesia mempunyai harta yang begitu besar. Namun, permasalahannya ada pada kesenjangan ekonomi dan kesiapan sebagian besar masyarakat yang dirasa masih kurang.

"Saat itu, timbul diskusi efisiensi dengan pembagian 'kue' ekonomi, di situlah awal mula lahir konglomerasi. Sementara, masyarakat (mengalami) trickle down effect. Itulah awal mula kesenjangan," kata Gregorius.

Target pertumbuhan ekonomi bisa tercapai dengan menerapkan efisiensi di segala sektor. Langkah tersebut juga harus diterapkan ke semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali. Di sisi lain, pemerataan ekonomi Indonesia telah mengalami beberapa perbaikan, tetapi masih belum sesuai harapan.

Menurut Gregorius, kunci permasalahan terletak pada pola pikir para pebisnis dan pemerintah yang masih belum berubah, yaitu fokus mengejar pertumbuhan ekonomi. Akibatnya, pemerataan ekonomi jadi terbengkalai dan masih belum teratasi hingga saat ini.

Kesenjangan ini membuat mayoritas rakyat Indonesia belum bisa menikmati pertumbuhan ekonomi. Laporan Bank Dunia menunjukkan bahwa dalam kurun waktu satu dekade terakhir, hanya 20 persen penduduk Indonesia yang dapat menikmati manfaat dari pertumbuhan ekonomi. Dalam laporan berbeda, Indonesia dinyatakan sebagai negara terburuk keempat dalam hal ketimpangan ekonomi.

"Itulah mengapa sekarang perlu diupayakan penciptaan lapangan kerja dan kesempatan berusaha yang lebih banyak sehingga kemiskinan juga bisa diatasi," kata Gregorius.

Oleh karena itu, Lemkaji MPR RI menghadirkan sejumlah tokoh politik ekonomi Indonesia sebagai narasumber Round Table Discussion yang akan diadakan pada Selasa (23/5/2017) besok, di Ruang Pustaka Loka, Gedung Nusantara IV, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. Rencananya, acara tersebut akan dibuka secara resmi oleh Ketua MPR RI Zuklifli Hasan. (TF)


FOKUS MPR
+
Dihadapan delegasi Pondok Pesantren Modern Baitussalam Prambanan, Jawa Tengah, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, para santri memiliki jasa yang sangat besar bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia
Masyarakat Desa Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, yang biasanya menonton pertunjukan reog, kali ini pada 28 Oktober 2018, mendapat suguhan pagelaran wayang kulit
Sembilan anggota baru MPR dilantik Ketua MPR
Sistem demokrasi liberal yang berlaku di Indonesia, membuat kesempatan para calon yang memiliki modal finansial lebih besar.
Anggota MPR dari Fraksi PKB, Mohammad Toha,  mengatakan, sebelum UUD Tahun 1945 diamandemen,
Selengkapnya di www.mpr.go.id